Dimulai dari Seorang ayah asal Tiongkok baru-baru ini membuat publik geram dan kesal.
Begaimana tidak, seorang ayah yang harusnya menyayangi dan melindungi anak justru menganiaya buah hatinya sendiri.
Bayangkan saja, seorang ayah tega mengurung putrinya yang baru berusia 20 bulan di kandang anjing.
Dilansir Gridhot.iD dari Daily Mail, Minggu (21/4/2019) peristiwa itu terjadi di Distrik Chao’an, Kota Chaozhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan.
Pria yang diketahui bernama Xu Qian itu dendam terhadap mantan istri sehingga tega memperlakukan anaknya dengan begitu kejam.
Balita malang yang tak mengerti masalah kedua orang tuanya itu pun ikut menjadi korban.
Xu Qian pun memotret anak balitanya yang di kurung dalam kandang anjing dan mengirimkan kepada mantan istri.
Tak hanya itu, Xu Qian bahkan tega menginjak wajah bocah berusia 20 bulan itu di rumahnya.
Xu Qian juga melakukan kekerasan fisik pada sang anak, sampai-sampai bagian kaki balita tersebut mengalami memar.
Sebelumnya, Xu Qian dilaporkan mantan istrinya, Xu Ting kepada pihak berwajib karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Namun sayangnya, ia tidak terjerat hukum lantaran menurut kepolisian Xu Qian diduga mengalami gangguan jiwa alias stres.
Mereka mengatakan pria stres dan perempuan perlu perhatian. Polisi juga seorang pria dan mereka membantu pria lain,” ucap Xu Ting.
“Dia sering melecehkan saya dan setiap kali saya menelepon polisi, mereka tidak akan memberikan apa pun kecuali kritik dan ceramah,” lanjutnya.
Foto-foto balita malang saat dalam kurungan itu pun akhirnya viral di media sosial.
Potret balita itu telah dibagikan lebih dari 38 ribu kali dan mendapat 15 ribu komentar.
Rupanya setelah tahun lalu kedua orang tuanya berpisah, balita tersebut berada di bawah asuhan sang ayah.
Saat ini pihak kepolisian pun telah mengamankan Xu Qian.Xu Qian mengaku jika ia ingin membuat mantan istrinya jengkel dengan mengirim foto-foto anaknya tersebut.
Pihak kepolisian kini terus melakukan investigasi dan belum mengungkapkan lebih lanjut apakah Xu Qian akan kehilangan hak asuh atas anaknya.
