Seorang ibu di Malaysia bernama Norfaidilla Che Par, mengalami koma selama lima bulan usai berhasil melahirkan seorang bayi laki-laki. Perempuan berusia 28 tahun itu melahirkan bayi mungilnya pada November 2018. Namun, ia tak sempat melihat bayinya karena langsung tak sadarkan diri.
Norfaidilla baru siuman pada hari Selasa, 2 April 2019. Saat terbangun, ia langsung menangis haru saat melihat buah hatinya, Muhammad Syahmi Mohd Saiful.
Dilansir dari Harian Metro, Rabu (3/4/2019), Norfaidilla koma karena komplikasi saat menjalani operasi cesar. ia lalu dirawat secara intensif selama 5 bulan di Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab iii (HRPZ ii). Usai 5 bulan koma, ia akhirnya bisa siuman.
- Sang ibu tak henti menangis saat lihat bayinya
Saat dihadapkan pada bayinya, Norfaidilla tak henti-hentinya menangis sambil sesekali menciumi Syahmi. Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, Norfaidilla belum bisa berkata-kata soal kondisi kesehatannya. ia baru pulih 80 persen
Namun, Norfaidilla menunjukkan rasa keibuan dengan tangisan saat kali pertama bayinya diletakkan di pangkuan. ia tak bisa bergerak, tapi ia terlihat berusaha mencium putra sulungnya sambil dibantu oleh sang suami, Moh Saiful Sudin (30). Sang bayi yang awalnya tersenyum, lalu menangis seolah-olah memahami persaan ibunya.
Pihak rumah sakit awalnya tidak mengizinkan
“Awalnya, tim dokter tak membolehkan bayi saya dipertemukan dengan ibunya. Karena dikhawatirkan bayi saya terinfeksi virus di bangsal iCU. Tapi saya melihat istri saya terus menangis setelah siuman. Saya tahu dia ingin melihat anaknya. Akhirnya saya nekat membawa dan meletakkan Syahmi di pangkuannya,” kata Sudin.
- Penyebab sang istri koma
ia mengatakan, istrinya mengalami koma karena proses operasi kelahiran bayi yang berbelit-belit pada November tahun lalu. Namun, operasi tersebut berjalan sukses. Bayinya lahir dalam kondisi sehat dengan berat 3,7 kilogram. Sementara sang istri mengalami komplikasi dan langsung koma. “Dua bulan setelah koma, Januari 2019, dokter harus melakukan operasi untuk memasukkan tabung di leher rahim untuk bernafas dan setelah hampir dua minggu istri mulai merespons.” “Ketika namanya dipanggil, dia bisa memalingkan wajahnya dan dokter tahu bahwa istri saya sadar meski koma,” katanya.
- Banyak dermawan yang berikan bantuan
Sudin menuturkan, ia sempat mengkhawatirkan keselamatan sang istri lantaran tak memunyai biaya untuk terus dirawat di RS. Namun usai kondisi istrinya menjadi pemberitaan di media-media massa, banyak dermawan yang memberikan bantuan. “Saya juga menerima bantuan dari Departemen Kesejahteraan dan Departemen Agama islam dan Bea Cukai Melayu Kelantan. Terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu kami sekeluarga. Kami tak bisa membalas, hanya Tuhan yang bisa membalasnya,” kata Sudin.
