{"id":1602,"date":"2019-04-13T08:38:20","date_gmt":"2019-04-13T08:38:20","guid":{"rendered":"https:\/\/www.masterchef.site\/?p=1602"},"modified":"2019-04-13T08:38:27","modified_gmt":"2019-04-13T08:38:27","slug":"hasil-riset-terbaru-pedasnya-cabai-bisa-hambat-kanker-paru-begini-penjelasannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.masterchef.site\/2019\/04\/13\/hasil-riset-terbaru-pedasnya-cabai-bisa-hambat-kanker-paru-begini-penjelasannya\/","title":{"rendered":"Hasil Riset Terbaru Pedasnya Cabai Bisa Hambat Kanker Paru, Begini Penjelasannya"},"content":{"rendered":"\n

Sayuran Cabe, si pedas peningkat selera makan ini diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Manfaatnya yang diketahui antara lain dapat meningkatkan imunitas, menurunkan berat badan, mengatasi diabetes, meredakan rasa sakit, mengurangi sakit kepala, melancarkan pernapasan, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, menurut sebuah studi terbaru, cabai bisa menghambat kanker.<\/p>\n\n\n\n

Kapsaisin (capsaicin), kandungan dalam cabai, memang sudah lama diketahui baik bagi kesehatan. Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, kapsaisin adalah zat penghasil rasa pedas, yang bila dikonsumsi menimbulkan sensasi terbakar di mulut.<\/p>\n\n\n\n

“Jika Anda mengonsumsi cabai dan mulut terasa panas atau seperti terbakar, otak akan merespons hal itu dengan mengeluarkan hormon adrenalin dan endorfin,” ujar dr. Reza.<\/p>\n\n\n\n

Adrenalin merupakan hormon yang membuat kerja jantung bertambah cepat dan membuat pembuluh darah melebar. Dalam kadar cukup, hormon ini berperan penting dalam merangsang kerja jantung dan pembuluh darah Anda.<\/p>\n\n\n\n

“Sedangkan, endorfin merupakan hormon alami tubuh yang dapat memicu rasa senang. Di samping itu, hormon ini juga bermanfaat dalam mencegah nyeri. inilah mengapa cabai sering dijadikan alternatif untuk mengobati sakit kepala atau pusing,” sambungnya.<\/p>\n\n\n\n