Coba Check Ke Dokter !! Inilah 4 Jenis Kanker yang Memiliki Gejala Sakit Kepala

Posted on

Sakit kepala adalah penyakit yang sering dialami oleh masyarakat. Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala, mulai dari yang ringan hingga berat. Namun waspadalah, karena sakit kepala yang Anda alami bisa jadi merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius, misalnya kanker.

Terdapat dua tipe utama sakit kepala berdasarkan gejala yang dirasakan dan penyebabnya, yaitu sakit kepala primer dan sekunder.

Yang termasuk ke dalam tipe sakit kepala primer adalah migrain atau sakit kepala sebelah, sakit kepala cluster, dan sakit kepala tension. Sakit kepala tipe primer ini disebabkan oleh struktur yang ada di otak dan kepala.

Sedangkan sakit kepala tipe sekunder adalah sakit kepala yang disebabkan oleh adanya gangguan di struktur lain atau akibat adanya penyakit lain yang melatarbelakanginya. Beberapa penyebab sakit kepala sekunder misalnya trauma kepala, adanya infeksi, pengobatan tertentu, dan tumor atau kanker otak.

Bagi seorang penderita kanker, baik sakit kepala primer maupun sekunder dapat muncul pada fase dan waktu yang berbeda ataupun bersamaan. Hal ini diakibatkan oleh kompleksnya proses penyakit yang terjadi, sehingga dapat menimbulkan berbagai gejala yang dapat terlihat seolah tidak berhubungan.

Beberapa kanker yang memiliki gejala sakit kepala di antaranya:

  • Kanker otak dan jaringan saraf tulang belakang

Sebagai organ yang terletak di kepala, tentu tak mengherankan jika tumor atau kanker otak akan menimbulkan gejala sakit kepala. Malah, salah satu penanda utama adanya proses tumor saraf terutama otak adalah adanya gejala sakit kepala sangat hebat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Selain otak, susunan sistem saraf lain seperti yang terdapat di tulang belakang juga dapat menimbulkan gejala sakit kepala.

Yuk baca:  Bukan Cacat Bawaan Mempunyai Lubang Di Tepi Telinga. Ternyata Inilah Maksud Sebenarnya
  • Tumor kelenjar pituitari

Kelenjar pituitari adalah sebuah organ mungil yang terletak di dasar otak. Disebut juga sebagai kelenjar “dewa”, kelenjar ini memproduksi berbagai hormon yang mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk menstimulasi kelenjar lain untuk bekerja memproduksi hormon.

Pada tumor kelenjar pituitari, terjadi pertumbuhan yang tidak normal dari kelenjar tersebut. Meski kebanyakan tumor ini tidaklah ganas, tumor kelenjar pituitari dapat menyebabkan kelebihan produksi hormon tertentu.

Gejala yang timbul akibat tumor kelenjar ini kebanyakan disebabkan oleh pembesaran organ, sehingga menekan struktur-struktur lain yang ada di otak.

Beberapa gejala signifikan yang biasa dialami penderita tumor ini adalah sakit kepala dan terganggunya fungsi penglihatan akibat adanya gangguan pada jarak penglihatan penderita.

  • Kanker nasofaring

Meski lokasi tumor berada di sekitar bagian mulut, hidung, dan tenggorokan, salah satu gejala kanker nasofaring adalah sakit kepala. Bahkan, tak jarang sakit kepala menjadi satu-satunya gejala yang dialami oleh penderita nasofaring sebelum diagnosa diketahui melalui pemeriksaan fisik dan penunjang.

Hal ini disebabkan pada fase awal kanker nasofaring sering kali tidak menunjukkan gejala yang bermakna. Sakit kepala pada penderita kanker nasofaring biasanya disebabkan adanya perluasan tumor ke dasar tengkorak atau bahkan ke dalam tempurung kepala.

  • Penyebaran kanker lain ke kepala dan otak

Selain lokasi kanker utama, tak jarang sakit kepala timbul saat kanker tertentu menyebar dan menyerang organ atau struktur yang ada di kepala, termasuk otak.

Meski sakit kepala sering dianggap bukan penyakit serius, jangan remehkan saat Anda mengalaminya. Terutama jika Anda menderita sakit kepala yang berat atau belum pernah Anda alami sebelumnya.

Sakit kepala ringan dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti dehidrasi, kelelahan, atau hipoglikemi yang biasanya tidak memerlukan pengobatan tertentu (cukup dengan mengatasi sesuai dengan penyebabnya).

Yuk baca:  Bunda Harus Tahu !! 9 Cara Mengurangi Mata Minus Secara Alami, Tanpa Operasi

Di sisi lain, keluhan sakit kepala yang lebih berat perlu mendapat perhatian medis dengan pengobatan tertentu atau bahkan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk membantu menentukan pengobatan yang lebih kompleks. Karena bisa jadi sakit kepala merupakan gejala dari penyakit yang lebih serius seperti kanker.