Anak bayi L4mbat bic4ra? Ternyata Ayah, Harus lakukan 6 tips agar anak l4ncar bic4ra!

Posted on

ungkin Anda pernah mendengar tentang istilah “bahasa ibu”, yang secara umum berarti bahasa yang pertama kali kita ucapkan. Ungkapan ini mengimplikasikan bahwa sebagian besar ibu bertanggung jawab atas cara mengajari bayi bicara. Namun, penelitian terbaru menentang gagasan ini.

Sebuah penelitian baru mengungkap bahwa para ayah juga memainkan peran yang sama pentingnya dalam perkembangan bahasa anak, terutama yang berkaitan dengan kosa kata mereka.

“Father tongue” atau bahasa ayah Dalam kepercayaan, kita percaya bahwa bayi belajar bahasa dari ibu saja. Namun, kini hal itu terbukti tidak benar.

Pada tahun 1997, para ilmuwan berpendapat bahwa anak-anak memperoleh bahasa melalui bahasa ayah mereka, bukan dari ibu mereka. Tema “Father Tongue Hypothesis” diangkat dalam sebuah studi yang dikoordinasikan oleh estella Poloni dan peneliti di Universitas Jenewa.

Poloni dan timnya memeriksa apakah ada yang menghubungkan variasi bahasa dan gen yang diwarisi oleh anak-anak dari kedua ibu dan ayah.

Pada akhirnya, Poloni menyimpulkan bahwa variasi bahasa dikaitkan dengan gen yang diwariskan hanya dari ayah.

Sebaliknya, DNA khusus yang hanya dapat diwariskan oleh ibu tampaknya tidak berpengaruh pada variasi bahasa anak-anak.

Penelitian ini menunjukkan peran penting ayah dalam mengajari bayi bicara

Studi terbaru yang dipimpin oleh Menghan Zhang di Laboratorium Antropologi Kontemporer di Universitas Fudan ini bertujuan untuk mengidentifikasi lebih banyak informasi tentang orangtua mana yang bertanggung jawab untuk mengajari bayi bicara.

Tim Zhang mengoordinasikan penelitian gen-linguistik mereka pada 34 populasi indo-eropa saat ini.

Para ilmuwan berfokus pada pola yang terlihat dalam menghubungkan dua tema, yaitu kosakata dan gen yang diwariskan oleh ayah saja, serta suara dari ibu dan gen yang diwariskan oleh ibu saja.

Yuk baca:  Harga Kesetiaan Itu Mahal Harganya, dan Hanya Mampu Dimiliki Oleh Lelaki yang Penyabar dan Jujur

ini adalah penelitian pertama yang memisahkan bahasa menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu kosakata dan suara.

Hasilnya sangat menarik ketika mengaitkan peran ayah dalam perkembangan bahasa bayi. Bayi “mewarisi” kosakata dari ayah mereka, dan karena serangkaian gen ayah tertentu yang diwariskan. Demikian pula, bayi belajar mengucapkan kata-kata dan suara dari ibu karena ia mewariskan sekelompok gen lain. Cara mengajari bayi bicara, khusus untuk ayah

Kedua orangtua, baik ibu dan ayah sama-sama memiliki peran penting dalam mengajari bayi bicara dan secara menakjubkan, hal ini ternyata diwariskan.

Sementara banyak yang fokus pada pentingnya peran ibu dalam perkembangan kemampuan bicara bayi, peran ayah juga ternyata tak kalah penting.

Berikut beberapa tips untuk para ayah dalam membantu mempercepat perkembangan bahasa bayinya:

  • Berinteraksi dengan anak sesering mungkin

Menurut beberapa penelitian, bayi yang terpapar televisi, belajar enam kata lebih sedikit daripada bayi-bayi yang tidak terpapar televisi.

Jadi bagi para ayah, minimalkan waktu menggunakan ponsel dan lebih banyak mengajak bayi bicara. Anda juga bisa membacakannya cerita atau dongeng. Cobalah untuk membicarakan sesuatu yang sangat menyenangkan untuk bayi Anda.

  • Bantu bayi Anda pelajari nama-nama benda

Pelabelan objek adalah cara penting bagi para ayah untuk membantu perkembangan bahasa anak mereka. Para ayah dapat menunjuk ke suatu objek, sambil memperkenalkan nama objek tersebut.

Saat melakukan pelabelan objek, Anda dapat menggunakan gerakan yang bisa menarik perhatian bayi Anda. Tindakan ini bisa menambah pengalaman tidak hanya pendengaran, tetapi juga visual.

  • Tips lainnya untuk ayah
  1. Selama bermain dengan anak, posisikan diri Anda sejajar pada si kecil untuk memastikan kontak mata yang baik. Artinya, Anda harus berbaring jika si kecil duduk di lantai.
  2. Saat mengerjakan tugas-tugas di rumah atau saat Anda bepergian dengan bayi Anda, bicarakan hal-hal yang Anda berdua lihat, dengar, sentuh, atau cium. Hal itu akan membantunya membangun hubungan dengan panca indranya dan juga rasa ingin tahunya.
  3. Jika anak mengatakan sesuatu yang salah, perbaiki kata-katanya perlahan.
  4. Ajak ia lebih sering membaca. Sering berinteraksi dengan buku telah terbukti meningkatkan minat baca dan bahasa, serta membangun kebiasaan yang sehat sejak kecil.
Yuk baca:  Penghuni Neraka Lebih Banyak Wanita ! Ternyata Dosa Ini Yang Lebih Besar Dari Berzina Yang Sering dilakukan...

Jangan sia-siakan masa balitanya, karena masa ini adalah waktu emas untuk belajar berbagai macam hal. Karena itu, usia ini memang peluang besar untuk mengajari si kecil bahasa dan memperluas kosa katanya.